KETIKA
SAHABAT JADI CINTA
Semua
ini berawal ketika dia mengechat aku di sebuah situs media sosial. Ku terima
ini sebagai tanda pertemanan, kami saling menanyakan identitas diri
masing-masing. Sebut saja namanya Mr. R, dia tidak satu sekolah denganku,
aku sekolah di MTsN 1 Kediri sementara dia di MTsN 2 Kediri. Di sekolahnya dia
rajin mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang ada yaitu Pramuka.
Lama-lama pun aku menganggapnya sebagai sahabat. Dia
anaknya baik juga asyik diajak ngobrol. Namun setelah lama aku kenal dengannya
aku merasa ada yang aneh dalam hatiku, sebuah rasa sayang bahkan lebih dari
seorang sahabat. Setiap ngobrol dengannya jantungku selalu berdegup kencang,
apakah ini yang dinamakan Cinta ? dan mungkinkah aku mencintainya ? Tidak,
mungkin aku hanya sebatas mengaguminya saja, segera saja ku tepis pikiranku
yang mungkin terlalu konyol itu. Biarlah lupakan saja, bisa akrab dengannya
apalagi bisa bersahabat dengannya saja aku sudah bersyukur banget.
Aku
nggak mau berharap lebih darinya karena rasanya mustahil kalau dia bisa nerima
aku apa adanya dengan semua kekuranganku ini. aku hanya bisa berdoa kepada
Allah mencurahkan semua isi hatiku,berharap yang terbaik bagiku dan memohon
petunjuk kepada-Nya.
Setelah beberapa bulan kita sahabatan
dia minta nomorku, mungkin karena aku jarang online jadi kangen kali yak,
kekekekeke .....
Awalnya aku sempet shock kok tumben-tumbenan nih
anak minta nomorku. Langsung saja kukasih nomorku ke dia sebelum pikiranku
aneh-aneh.
Dan malamnya sempat aku
berbasa-basi dulu dengannya, tiba-tiba dia mengutarakan perasaannya kepadaku. Setelah
membaca sms darinya rasanya aku tak menyangka, seolah jantungku berhenti
berdetak dan darahku berhenti mengalir. Tanpa kusadari ternyata hpku sampai lepas
dan terjatuh dari genggamanku sementara bibirku masih menganga tak percaya.
Aku
cubiti pipiku sendiri apakah aku sedang bermimpi atau nyata. Setelah aku sadar,
aku kembali lagi membaca sms darinya, belum sempat aku membalasnya dia
mengirimiku sms lagi dan bertanya apakah aku baik-baik saja karena tumben aku
membalasnya lama sekali. Aku sibuk membaca sms itu berulang-ulang dengan
terbata-bata.
Aku
bingung harus balas gimana, jujur aku senang sekali ternyata dia punya perasaan
yang sama kepadaku. Tapi tak pernah terbesit dalam pikiranku untuk menjalin
hubungan khusus dengannya seperti berpacaran atau apalah itu namanya. Aku jujur
dengan perasaanku saat ini dengannya dan juga tentang kebimbanganku apakah aku
harus menjawab iya atau tidak karena aku takut kalau nantinya malah menyakiti
perasaannya.
Akhirnya
dia pun membalas untuk menjalani semua ini dulu, kalau cocok ya terus kalau
nggak ya mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersatu. Setelah kupikir-pikir
aku pun setuju dengan usulnya itu. Akhirnya malam di bulan November itu kami
pun resmi pacaran. Tapi teman-temanku belum ada yang tau tentang statusku ini
begitu pula dengan teman-temannya. Kami sengaja untuk merahasiakan dulu tentang
status kami yang sudah pacaran itu. Tak lama kemudian semua itu terbongkar
juga. Yah mau bagaimana lagi sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh
juga, sepandai-pandainya kita menutup rahasia ini lama-lama terbongkar juga.
Selama
kurang lebih 4 bulan kami bersama-sama mengarungi suka duka, banyak kenangan pahit
manisnya terlukis disana. Tak terasa Ujian Nasionalpun semakin dekat dan dia
memutuskan pending dulu untuk sementara dan fokus UN. Sebenarnya aku kurang
setuju dengan usulannya itu, aku masih sangat mencintainya, tapi yaudahlah tak
apa demi kebaikannya dengan berat hati aku terima usulan itu meskipun sedih sih
sebenarnya tapi ya mau gimana lagi mungkin inilah yang terbaik untuk dirinya
dan mungkin untuk diriku juga meskipun aku belum begitu yakin dengan diriku
sendiri.
Nggak
kerasa sekarang udah H-1 dan besok udah UN, tapi aku malah nggak bisa fokus
dengan belajarku sendiri padahal besok adalah yang menentukan nasibku selama 3
tahun belajar di sekolah ini. Aku sedih gak ada yang menyemangatiku agar bisa
semangat dalam belajar, semua yang dijelaskan oleh guruku gak ada yang masuk di
otakku. Semuanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
Aku
gak boleh terus-terusan bersedih seperti ini, ini kan cuma sementara, aku
meyakinkan diriku sendiri kalau ini cuma sementara dan nggak selamanya berpisah
dengannya. Aku harus bijak, aku harus memberi kesempatan dirinya agar bisa
lebih fokus kepada pelajarannya dulu, aku pun seharusnya juga begitu tapi
entahlah hati dan pikiranku tidak sinkron sama sekali.
Malamnya
aku pun sholat tahajud dan berdoa kepada Allah semoga diberi kemudahan dan
hatiku tenang tidak bersedih lagi seperti ini. Paginya aku bergegas menuju
sekolah dengan semangat. Di tengah-tengah mengerjakan soal tiba-tiba aku ingat
dia, segera aku hapus bayang-bayangnya dulu agar aku bisa fokus mengerjakan.
Namun hasilnya nihil, aku sedih lagi. Yah semoga hasilku bisa memuaskan
meskipun aku tidak begitu yakin, entahlah aku juga tidak tau apakah gerangan
yang terjadi pada diriku ini, kenapa aku jadi seperti ini.
4
hari telah berlalu. Siangnya setelah aku selesai mengerjakan soal UN IPA yang
sangat menyebalkan itu aku segera bergegas pulang. Sesampainya dirumah aku
segera menyambar hpku dan aku mulai sms dia lagi. Kangen setelah kurang lebih
satu minggu kami berdua tak pernah smsan, aku berharap bisa menyambung lagi
hubungan itu. Tapi harapanku musnah sia-sia begitu saja setelah membaca sms
darinya kalau dia sedang tak ingin pacaran dulu dan menyendiri tanpa alasan
yang jelas.
Aku
langsung membanting hpku di kasur, aku kecewa dengan semua kata-katanya.
Dimanakah janji-janjinya yang dulu di ucapkan jangan pernah tinggalkan aku tapi
nyatanya malah dia sendiri yang mengingkari itu, dia yang bilang tapi dia
sendiri yang melakukannya. “ Dasar PHP kamu !!” teriakku dalam hati. Semenjak
saat itulah aku sulit mempercayainya atau bahkan tidak sama sekali mempercayai
semua kata-kata yang keluar dari mulutnya.
Rasanya
begitu sakiiit hati ini. Aku tak menyangka seseorang yang kuanggap sebagai
malaikat yang begitu baik padaku ternyata tega membuatku seperti ini. membuatku
ngedown banget. Di tengah kegalauanku aku hanya bisa berdoa kepada Allah semoga
kelak dia juga bisa merasakan apa yang saat itu aku rasakan. Sampai sekarang
pun ketika aku teringat dengan kejadian itu aku masih sulit untuk memaafkannya
begitu saja.
Setelah
kepergiannya, hari-hariku menjadi semu tak ada semangat lagi dalam hidupku. Aku
berusaha mati-matian untuk move on darinya melupakan semua gombalan yang nggak
bermutu darinya. Tapi hasilnya pun tetap nihil, aku tak pernah bisa. Aku selalu
saja gagal move on.
Aku
berusaha untuk bisa kembali lagi bersamanya, aku rela menunggu dan menolak i
semua cowok yang menembakku hanya untuk dirinya, hatiku udah tertutup untuk
dirinya saja tapi dia tak pernah menghiraukan semua usahaku, dia tak pernah
peka dengan perasaanku, dia tak pernah bisa merespon sama sekali semua
harapanku.
Hampir
1 tahun aku terus-terusan nggak bisa move on darinya. Aku selalu curhat dengan
sahabatku tentang perasaan yang sekarang aku alami. Aku galau berat tanpanya,
mungkin ini terlalu berlebihan tapi entahlah rasanya aku belum rela atas apa
yang telah dia lakukan kepadaku. Kalau akhirnya harus seperti ini kenapa dulu
dia ingin bersamaku dan apakah maksud yang ada dibalik pikirannya itu. Apakah
dia sengaja hanya ingin membuatku ngedown dan nilai UN ku jelek? Kalau itu dia
sudah 100% sukses melakukannya.
Katakan
saja namanya Mr. I, dia orangnya baik banget, dialah yang selalu menghibur dan
menyemangatiku ketika aku sedang ada masalah begitu juga aku yang selalu ada
dan menyemangatinya selagi dia ada masalah. Dia juga masih termasuk temannya
Mr. R satu kelas. Dia juga telah berusaha membantuku agar bisa bersatu lagi
dengan Mr. R, tapi ternyata apa, usaha kami pun sia-sia.
Dia
sebenarnya nggak tega melihat sahabatnya seperti ini, aku yang dulu selalu
ceria, usil, jail, bawel, selalu ada tingkah kocaknya yang buat orang lain
tertawa karena kehumorisanku tapi sekarang jadi lebih pendiam dan sering galau
sedih.
Tak
lama kemudian selang beberapa hari dia curhat sama aku kalau dia juga diputusin
pacarnya tanpa alasan yang jelas juga. Aku jadi ikut sedih mendengar cerita
darinya, aku jadi nggak tega ngeliatnya. Pasti saat ini dia lagi sedih banget
karena aku juga tau gimana rasanya ditinggal pergi oleh seseorang yang sangat
kita cintai begitu saja. Sakiiit banget rasanya...
Aku
pun berusaha untuk menghiburnya dan selalu menyemangatinya karena aku nggak
pengen ngeliat sahabat terbaikku berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi kami
yang senasib, sama-sama di PHP sama seseorang yang sangat kita cintai. Galau
bersama, saling menguatkan satu sama lain. Suka duka tanggung bareng, saling
mensupport satu sama lain karena itulah arti dari Persahabatan.
Hari
demi hari telah berganti, namun rupanya hatiku masih belum bisa melupakan
seseorang yang pernah singgah dihatiku itu. Harus kuakui rasanya begitu sulit
untuk mencoba melupakannya. Aku teringat kata-kata Mr. I , mungkin aku harus
bisa membuka hati lagi untuk orang lain yang bisa mengisi hari-hariku penuh
warna, bisa memberi semangat kehidupan baru, dan membuatku tersenyum bahagia.
Entah siapa itu orangnya aku selalu berdoa semoga itulah yang terbaik buatku.
Setelah
aku selesai belajar kubuka hpku yang dari tadi terus berdering, rupanya sms
dari teman-teman dan Mr. I, aku berharap ada sms dari Mr. R malam itu tapi
ternyata tidak. Aku sedikit kecewa tapi yasudahlah, aku mencoba sms duluan
kepadanya tapi setelah berjam-jam menunggu ternyata tak ada balasan darinya.
Aku capek menunggu dia yang menghilang di telan bumi, akhirnya aku smsan saja
sama temen-temen dan sahabatku.
Tapi hari sudah mulai
larut dan semuanya udah pada tidur kecuali Mr. I yang tetap bersedia menemaniku
hingga aku ngantuk, setelah lama bercanda tawa seperti biasa, tiba-tiba dia
ingin bertanya sesuatu padaku. Aku pun bingung nggak biasa-biasanya nih anak
kayak gini, sepertinya sih serius.
Karena aku anaknya
gampang penasaran tapi ya nggak kepo-kepo amat juga ya aku tanyakan aja
langsung ke orangnya emangnya ada apa dan mau tanya apa kok serius banget. Dia
pun jujur dengan perasaannya, selama bersahabat denganku ternyata dia menaruh
rasa kepadaku. Dia nembak aku, sebenarnya rasa itu sudah lama sekali dia
pendam, bahkan semenjak aku masih pacaran sama Mr. R, entah aku sendiri juga
tidak tau persisnya kapan yang jelas sudah lama sekali. Ku kira itu hanyalah
bercanda saja karena dia juga sering bercanda seperti kayak gitu gombal-gombal
nggak jelas lah, manggil-manggil nggak jelas lah atau apalah itu namanya.
Tapi dia meyakinkanku
bahwa kali ini dia serius dan dia sungguh-sungguh mencintaiku jauh sebelum yang
aku tahu. Sebenarnya dia pengen bilang hal ini udah dari dulu tapi dia nggak
mungkin ngelakuin itu dulu karena waktunya belum tepat. Takutnya ntar dikira malah
ngrebut pacar sahabat sendiri lagi. Dan sebenarnya ketika dia tahu kalau aku
sudah putus dari sahabatnya dihatinya senang tapi ketika melihat aku yang galau
berat waktu itu jadi nggak tega dan ikhlas membantu aku dan Mr. R agar bisa
bersatu lagi, itu semua dia lakukan agar aku bisa bahagia.
Aku kaget banget
mendengar penjelasannya itu, aku nggak percaya dia bisa menutupi semua ini
dariku sampai aku tak menyadarinya atau karena aku yang terlalu sedih
memikirkan Mr. R hingga aku tak menyadarinya. Aku yang tadinya udah ngantuk
berat mataku tinggal 5 watt lagi sekarang jadi langsung ilang entah kemana
perginya.
Aku bingung banget
malam itu jujur sebenarnya aku nggak pernah ada rasa apa-apa sama dia. Aku
hanya menganggap dia sahabat terbaikku atau bahkan sudah seperti saudaraku
sendiri. Aku jujur tenang semuanya, tentang perasaanku sama dia yang nggak
lebih dari sahabat. Aku takut mengecewakannya, aku nggak mau menyakiti perasaan
sahabat terbaikku sendiri, bahkan lebih dari kekasih. Aku sudah menyayanginya seperti
saudaraku sendiri.
Karena dia memohon
seperti itu, aku jadi tidak tega dengannya, akhirnya aku menerimanya meskipun
sebenarnya aku belum bisa move on dengan temannya. Dia bilang bersedia
membantuku untuk melupakan mr. R dan berusaha mencintainya dengan sepenuh hati.
Singkat cerita akhirnya kami pun resmi pacaran.
Besoknya aku memang ada
janji sepulang sekolah mau pinjem catridernya. Dia memintaku untuk sehari saja
tidak naik sepeda dulu karena dia ngebet banget pengen njemput aku pulang,
awalnya aku takut tapi karena dia terus-terusan membujukku akhirnya aku
bersedia. Karena aku pengen dia bahagia yaudahlah aku turutin aja apa maunya
dia, asal dia bahagia aku juga bahagia kok.
Nah, pas pulang sekolah
kukira langsung pulang eh ternyata malah diajak mampir ke mitos dulu.
Sebenarnya aku mau nolak, tapi lagi nggak ada alasan juga, mau bilang krismon
eh kemaren kan tanggal 1 jadi ya nggak mungkin lah, yah jadi aku nurut aja deh
apa maunya makhluk yang satu ini, daripada nanti catridernya kagak jadi.
Di tengah-tengah
asiknya menikmati minuman eh dianya malah nembak lagi secara langsung, aku
kaget lah sampek tersedak untung aja kagak sampek mati. Bener-bener yah ni
orang pengen nyekek lehernya daritadi cerewet banget ngoceh melulu kayak burung
beo. Eh dianya kagak terima dan langsung ngacak-ngacak krudungku dan alhasil
kita pun berantem kayak tom and jerry deh pokoknya.
Nggak
kerasa waktu udah nunjukin pukul 4 sore, aku pun bergegas segera mengajak dia
pulang, kalo nggak mau ya seret aja. Duh sadis bener aku ini. xixixixixiii....
Takutnya kalau aku nggak segera pulang, nanti sampek
rumah langsung kena semprot ortu. Sebenarnya sih dia nggak pengen pulang dulu,
katanya masih sebentar kurang lama, padahal udah 2 jam loh. Emangnya tuh anak
pengen nginep disini apa.
Tobat
deh mimpi apaan ya aku semalam sampek punya pacar kayak gini. Setelah sampek
dari rumah kulihat ekspresinya girang banget akhirnya dia tau rumahku juga.
Haha... dasar nih bocah udah jelas-jelas dulu pernah kukasih tau alamatnya.
Kalau mau main ya silahkan tapi nunggu pas hari raya aja ya eh ..
Besoknya
dia bilang pengen nganter aku berangkat sekolah sama pulangnya. Dalam hati
sejak kapan punya hobi baru ngojek, wkwkwkwk. Kirain bercanda eh ternyata
beneran. Waduh nekat juga nih anak. Mati deh aku, harus bikin alasan apaan nih
seumur hidup baru kali ini deh dianter jemput ma cowok. Hampir aja jantungku
mau copot dibuatnya
Ntar
kalau pulang-pulang langsung di introgasi terus dicincang ma ortuku gimana
coba. Untung aja beliau percaya, fiuh.. bisa nafas lagi deh sekarang.
Dengan
berjalannya waktu, lama-lama akhirnya aku bisa melupakan Mr. R dan mulai
belajar mencintai Mr. I dengan sepenuh hati. Semakin hari semakin tambah rasa
cintaku padanya. Entah darimana asalnya dan bagaimana ini semua bisa terjadi.
Kata-katanya dapat meluluhkan hatiku dan membuatku semakin mencintainya. Dan
sampai sekarang akhirnya aku bisa lulus 100% untuk move on dari mr. R dan
mencintai mr. I dengan sepenuh hati.
Aku
sangat bahagia, aku menceritakan semua ini kepada Mr. I, dan dia pun tampaknya
bahagia sekali. Malahan rasa cintaku kepada mr. I jauh lebih besar daripada
rasa cintaku kepada Mr. R. Dan sejak saat itulah ketika aku mulai mencintainya
aku mulai takut kehilangannya. Aku berharap kepada yang di atas semoga kita bisa
terus bersama untuk selamanya. Karena dialah yang terbaik untukku.
Aku
sangat bersyukur karena Allah telah memberiku sahabat terbaik sekaligus kekasih
terbaik seperti dia. Di dalam setiap doaku tak lupa selalu menyebut namanya
semoga Allah selalu melindungi dan menjaganya untukku. Aku janji akan selalu
menemaninya, selalu ada untuknya, berusaha untuk selalu setia kepadanya, dan
berusaha untuk selalu membuat dia selalu tersenyum bahagia dan selalu menjadi
yang terbaik buat dia J