Malam
Tahun Baru
Di malam tahun baru yang lalu, aku dan
keluargaku berencana untuk mengadakan acara bakar-bakar di halaman belakang
rumahku.
Pagi harinya, aku ikut ibuku pergi ke pasar
untuk membeli barang-barang kebutuhan untuk bakar-bakar nanti malam. Rencananya
kami akan bakar-bakar jagung manis saja, alasannya selain prosesnya yang tidak
terlalu rumit juga harganya yang hemat.
Sorenya, kakakku datang ke rumah dengan adek
keponakanku untuk membantu kami menyiapkan peralatan dan tak lupa jagung
manisnya untuk acara malam itu.
Sesampainya di dapur, kakakku pun langsung
duduk di sampingku dan membantuku membuat bumbu untuk malam itu. Namun
tiba-tiba adekku menanyakan kepadaku dimana ayamnya karena dikiranya malam itu
akan membuat ayam bakar padahal cuma jagung bakar saja. Setelah ku jelaskan
dengan nada pelan eh ternyata adekku malah menangis minta ayam bakarnya tetap
jadi karena dia tidak terlalu suka jagung bakar. Ibuku pun sudah berusaha
menjelaskan tapi adekku tetap merengek terus minta ayam bakar, lama-lama suara
tangisannya pun semakin kencang.
Semuanya pun bingung padahal jagungnya sudah
terlanjur dibeli dan jumlahnya pun lumayan banyak. Setelah ku pikir-pikir aku
pun mengusulkan bagaimana kalau kita bakar dua-duanya saja yaitu bakar ayam dan
jagung manis. Akhirnya usulanku pun di terima. Untungnya ayahku memelihara ayam
di belakang rumah. Ayahku pun mengambil 1 ayam jago yang besar sendiri dan
menyembelihnya. Setelah itu ibuku memasak ayamnya sampai matang. Aku dan
kakakku pun sibuk membuatkan bumbu dan menyiapkan peralatannya.
Tak terasa suara kumandang adzan maghrib pun
terdengar, kami bergegas untuk sholat maghrib berjamaah dirumah saja dan
diimami oleh ayahku sendiri. Setelah sholat, aku menemani adekku bermain di
teras rumah, sementara ayah, ibu dan kakakku sibuk memasak di dapur. Kulihat
banyak orang yang berjalan kaki menuju ke alun-alun ada juga yang malah pergi
ke gor. Di depan rumah kulihat banyak anak kecil yang bermain petasan dan
kembang api, banyak juga anak remaja yang seusiaku sampai orang dewasapun
keluar rumah semua. Pokoknya di depan rumah saja suasananya sangat ramai setiap
malam tahun baru tiba, karena jalan rayanya sering macet jadi banyak yang
memilih lewat gang sini. Juga kembang api yang bersahut-sahutan mulai dari
habis maghrib sampai puncak jam 12 malam nanti.
Aku dan adekku pun bergegas menuju halaman
belakang rumah. Disana kami duduk bersantai sambil melihat banyaknya kembang
api dilangit.
Malam itu aku dan adekku yang paling banyak
makannya. Kami pun menghabiskan waktu dengan seru-seruan bercanda dan tertawa
bersama apalagi ditambah aksi konyolku dan adekku yang aneh itu. Dan malam itu
menjadi malam yang paling berkesan karena ternyata ibuku juga mengundang
sahabatku yang sekolahnya di Bandung tanpa sepengetahuanku. Ibuku sengaja
membuat surprise untukku. Aku pun langsung memeluk erat dia karena saking
kangennya. Alangkah bahagianya aku saat itu ketika dia bicara ingin menginap
dirumahku semalaman itu.
Saat pukul 12 malam kami semua melihat
indahnya pesta kembang api, kulihat semua orang juga banyak yang keluar dari
rumahnya masing-masing hanya untuk melihat meriahnya pesta kembang api secara
langsung. Suasananya terlihat sangat ramai, meskipun badanku terasa lelah
tetapi hatiku sangat gembira pada malam itu. Dan juga menjadi sebuah kenangan
yang tak pernah kulupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar