Gambaran Ikhtisar
![]()
Apa itu Kanker Leher Rahim (Serviks)?
Leher rahim (Serviks) adalah bagian bawah uterus (rahim) (diagram). Kanker yang muncul di leher rahim berpotensi dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal sehingga deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Sebagian besar kanker leher rahim (Serviks) berasal dari jenis yang disebut karsinoma sel skuamosa.
Seberapa umum Kanker Leher Rahim (Serviks)?
Kanker leher rahim (serviks) adalah kanker ke 7 paling umum pada wanita di Singapura. Sekitar 200 kasus didiagnosis setiap tahun.
Usia Serangan
Kanker pra-invasif sering terjadi pada wanita di akhir usia 20 hingga 30 tahun. Ini disebut sebagai NIS (neoplasia intraepitel servikal). Ini adalah perubahan pada lapisan serviks yang dapat menyebabkan kanker leher rahim. Dengan waktu, lesi pra-kanker ini dapat berkembang dan menjadi kanker invasif jika tidak diobati. |
Resiko dan Penyebab
Infeksi Virus Human
Papilloma (HPV) adalah penyebab paling umum atau faktor risiko untuk kanker
serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, maupun seks oral atau
anal. Setiap perempuan yang aktif secara seksual beresiko potensial.
Faktor resiko lainnya
termasuk:
|
Gejala
Gejala dan Tanda Kanker Leher Rahim
Perdarahan abnormal dari vagina atau bahkan cairan vagina abnormal menandakan perlunya pemeriksaan dokter segera. Perdarahan abnormal termasuk perdarahan setelah hubungan seksual atau perdarahan di antara periode menstruasi. Gejala-gejala akhir yang terjadi ketika kanker lanjutan termasuk nyeri punggung bawah, nyeri panggul, kehilangan berat badan dan kaki bengkak. |
Diagnosa
Tes Diagnostik
Skrining kanker serviks dengan pap smear harus dimulai sesegera seorang wanita menjadi aktif secara seksual. Ini harus dilakukan setiap 1-3 tahun tergantung usia dan jumlah PAP smear normal. Selama pemeriksaan ini, kikisan sel dari permukaan serviks diperoleh selama pemeriksaan vagina. Tes ini cepat, sederhana, dan tidak sakit.
Jika pap smear
abnormal, prosedur diagnostik disebut kolposkopi (yaitu pemeriksaan leher
rahim dengan mikroskop) dilakukan. Bahan kimia tertentu diberikan pada leher
rahim untuk membantu menemukan daerah-daerah abnormal. Daerah-daerah abnormal
ini kemudian dibiopsi dan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi
(dokter yang memeriksa jaringan-jaringan di bawah mikroskop).
Jika kanker serviks
dikonfirmasi melalui biopsi, tes-tes lainnya akan dijadwalkan. Ini termasuk
tes-tes radiologi seperti sinar X dada dan CT scan atau MRI perut dan panggul
untuk mengecualikan daerah atau jarak penyebaran kanker. Pemeriksaan panggul
di bawah bius total sering dijadwalkan untuk menentukan jangkauan kanker.
|
Pilihan Pengobatan
Pengobatan Kanker Leher Rahim Pra-invasif dan invasif
Untuk pra-invasif penyakit, pengobatan adalah pengangkatan lapisan abnormal pada leher rahim (serviks) dengan prosedur eksisi lokal atau prosedur ablatif. Teknik eksisi lokal termasuk biopsi kerucut dengan pisau atau laser atau prosedur eksisi electrosurgikal lingkaran (LEEP). Teknik ablatif meliputi penguapan laser atau koagulasi dingin. Pilihan teknik harus didiskusikan dengan dokter jaga. Namun, pengobatan prakanker serviks yang sukses hampir pasti mencegah kanker leher rahim terjadi.
Untuk kanker leher
Rahim (serviks) invasif dini, penyembuhan dapat dicapai baik dengan
pembedahan (pengangkatan rahim yaitu histerektomi, dan jaringan sekitarnya termasuk
kelenjar getah bening) atau radioterapi, yang sering diberikan dengan
kemoterapi.
Untuk penyakit
lanjutan di mana operasi tidak mungkin, gabungan kemo-radioterapi atau
radioterapi adalah pilihan pengobatan. Radioterapi sering diberikan dengan 2 cara.
Salah satunya adalah dengan radioterapi pancaran eksternal dan lainnya adalah
pancaran internal. Radioterapi pancaran eksternal dilakukan setiap hari
selama hari kerja dan mungkin memakan waktu sekitar 5-6 minggu untuk selesai.
Radioterapi pancaran internal diberikan dalam 2 hingga 5 sesi.
Prognosis Kanker Leher Rahim (Serviks)
Prognosis untuk kanker serviks stadium awal sangat baik dengan 5 tahun kelangsungan hidup antara 80 hingga 95%. Namun untuk kanker serviks stadium lanjut, kelangsungan hidup 5 tahun menurun hingga kurang dari 40%.
Apakah pencegahan itu mungkin?
Ya, pencegahan primer
kanker serviks sekarang tersedia dalam bentuk vaksin. Di Singapura, dua
tersedia secara komersial Cervarix dan Gardasil. Kedua vaksin telah
menunjukkan keefektifannya dalam perlindungan terhadap HPV 16, dan 18 yang
menyebabkan hingga 70% dari kanker serviks. Semua wanita usia reproduksi
didorong untuk memvaksinasikan diri terhadap kanker yang dapat dicegah ini.
Namun, karena beberapa wanita masih mungkin mengalami kanker serviks bahkan
setelah vaksinasi, skrining dengan pap smear masih dianjurkan.
|
Kamis, 28 November 2013
Mencegah lebih baik daripada Mengobati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar