Pengertian dan Fungsi Avo/Multimeter
Mutimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah
pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa
fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada
juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya
A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog
dan multimeter digital
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Multimeter
digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan
yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada
ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian
atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang
ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai
multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang
tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun,
sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Penggunaan Avo/Multimeter
1.
Baca dengan teliti buku
petunjuk penggunaan (manual instruction)
Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
2.
Multimeter adalah alat ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter),
mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan
(Multimeter sebagai Ohm-meter).
3.
Sebelum dan sesudah
Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada
posisi ACV dengan batas ukur (range)
250ACV atau lebih.
4.
Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu
berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang
penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna
hitam ke lubang penyidik  yang bertanda (-) atau common.
5.
Pada saat akan melakukan
pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi
angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur
posisi jarum (preset) dengan
obeng minus (-).
6.
Posisi saklar jangkauan
ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan
mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas
ukur (range) yang lebih tinggi dari
tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV,
letakkan saklar pada posisi batas ukur (range)
250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah
(DCV), kuat arus (DCmA-DCmA), dan tahanan/resistan (resistance).
7.
Pada pengukuran DCV, kabel
penyidik (probes) warna
merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-)
diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.
8.
Jangan sekali-kali mengukur
kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus
yang mengalir.
9.
Untuk mengukur tahanan/resistan
(resistance) , letakkan saklar
jangkauan ukur pada batas ukur (range)
W atau kW (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk
agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur
jarum pada posisi angka nol (zero
adjustment).
10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar