Kamis, 01 Mei 2014

Cerpen ( Ketika Sahabat Jadi Cinta )


KETIKA SAHABAT JADI CINTA

            Semua ini berawal ketika dia mengechat aku di sebuah situs media sosial. Ku terima ini sebagai tanda pertemanan, kami saling menanyakan identitas diri masing-masing. Sebut saja namanya Mr. R, dia tidak satu sekolah denganku, aku sekolah di MTsN 1 Kediri sementara dia di MTsN 2 Kediri. Di sekolahnya dia rajin mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang ada yaitu Pramuka.
Lama-lama pun aku menganggapnya sebagai sahabat. Dia anaknya baik juga asyik diajak ngobrol. Namun setelah lama aku kenal dengannya aku merasa ada yang aneh dalam hatiku, sebuah rasa sayang bahkan lebih dari seorang sahabat. Setiap ngobrol dengannya jantungku selalu berdegup kencang, apakah ini yang dinamakan Cinta ? dan mungkinkah aku mencintainya ? Tidak, mungkin aku hanya sebatas mengaguminya saja, segera saja ku tepis pikiranku yang mungkin terlalu konyol itu. Biarlah lupakan saja, bisa akrab dengannya apalagi bisa bersahabat dengannya saja aku sudah bersyukur banget.
            Aku nggak mau berharap lebih darinya karena rasanya mustahil kalau dia bisa nerima aku apa adanya dengan semua kekuranganku ini. aku hanya bisa berdoa kepada Allah mencurahkan semua isi hatiku,berharap yang terbaik bagiku dan memohon petunjuk kepada-Nya.
            Setelah beberapa bulan kita sahabatan dia minta nomorku, mungkin karena aku jarang online jadi kangen kali yak, kekekekeke .....
Awalnya aku sempet shock kok tumben-tumbenan nih anak minta nomorku. Langsung saja kukasih nomorku ke dia sebelum pikiranku aneh-aneh.
Dan malamnya sempat aku berbasa-basi dulu dengannya, tiba-tiba dia  mengutarakan perasaannya kepadaku. Setelah membaca sms darinya rasanya aku tak menyangka, seolah jantungku berhenti berdetak dan darahku berhenti mengalir. Tanpa kusadari ternyata hpku sampai lepas dan terjatuh dari genggamanku sementara bibirku masih menganga tak percaya.
            Aku cubiti pipiku sendiri apakah aku sedang bermimpi atau nyata. Setelah aku sadar, aku kembali lagi membaca sms darinya, belum sempat aku membalasnya dia mengirimiku sms lagi dan bertanya apakah aku baik-baik saja karena tumben aku membalasnya lama sekali. Aku sibuk membaca sms itu berulang-ulang dengan terbata-bata.
            Aku bingung harus balas gimana, jujur aku senang sekali ternyata dia punya perasaan yang sama kepadaku. Tapi tak pernah terbesit dalam pikiranku untuk menjalin hubungan khusus dengannya seperti berpacaran atau apalah itu namanya. Aku jujur dengan perasaanku saat ini dengannya dan juga tentang kebimbanganku apakah aku harus menjawab iya atau tidak karena aku takut kalau nantinya malah menyakiti perasaannya.
            Akhirnya dia pun membalas untuk menjalani semua ini dulu, kalau cocok ya terus kalau nggak ya mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersatu. Setelah kupikir-pikir aku pun setuju dengan usulnya itu. Akhirnya malam di bulan November itu kami pun resmi pacaran. Tapi teman-temanku belum ada yang tau tentang statusku ini begitu pula dengan teman-temannya. Kami sengaja untuk merahasiakan dulu tentang status kami yang sudah pacaran itu. Tak lama kemudian semua itu terbongkar juga. Yah mau bagaimana lagi sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akan jatuh juga, sepandai-pandainya kita menutup rahasia ini lama-lama terbongkar juga.
            Selama kurang lebih 4 bulan kami bersama-sama mengarungi suka duka, banyak kenangan pahit manisnya terlukis disana. Tak terasa Ujian Nasionalpun semakin dekat dan dia memutuskan pending dulu untuk sementara dan fokus UN. Sebenarnya aku kurang setuju dengan usulannya itu, aku masih sangat mencintainya, tapi yaudahlah tak apa demi kebaikannya dengan berat hati aku terima usulan itu meskipun sedih sih sebenarnya tapi ya mau gimana lagi mungkin inilah yang terbaik untuk dirinya dan mungkin untuk diriku juga meskipun aku belum begitu yakin dengan diriku sendiri.
            Nggak kerasa sekarang udah H-1 dan besok udah UN, tapi aku malah nggak bisa fokus dengan belajarku sendiri padahal besok adalah yang menentukan nasibku selama 3 tahun belajar di sekolah ini. Aku sedih gak ada yang menyemangatiku agar bisa semangat dalam belajar, semua yang dijelaskan oleh guruku gak ada yang masuk di otakku. Semuanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
            Aku gak boleh terus-terusan bersedih seperti ini, ini kan cuma sementara, aku meyakinkan diriku sendiri kalau ini cuma sementara dan nggak selamanya berpisah dengannya. Aku harus bijak, aku harus memberi kesempatan dirinya agar bisa lebih fokus kepada pelajarannya dulu, aku pun seharusnya juga begitu tapi entahlah hati dan pikiranku tidak sinkron sama sekali.
            Malamnya aku pun sholat tahajud dan berdoa kepada Allah semoga diberi kemudahan dan hatiku tenang tidak bersedih lagi seperti ini. Paginya aku bergegas menuju sekolah dengan semangat. Di tengah-tengah mengerjakan soal tiba-tiba aku ingat dia, segera aku hapus bayang-bayangnya dulu agar aku bisa fokus mengerjakan. Namun hasilnya nihil, aku sedih lagi. Yah semoga hasilku bisa memuaskan meskipun aku tidak begitu yakin, entahlah aku juga tidak tau apakah gerangan yang terjadi pada diriku ini, kenapa aku jadi seperti ini.
            4 hari telah berlalu. Siangnya setelah aku selesai mengerjakan soal UN IPA yang sangat menyebalkan itu aku segera bergegas pulang. Sesampainya dirumah aku segera menyambar hpku dan aku mulai sms dia lagi. Kangen setelah kurang lebih satu minggu kami berdua tak pernah smsan, aku berharap bisa menyambung lagi hubungan itu. Tapi harapanku musnah sia-sia begitu saja setelah membaca sms darinya kalau dia sedang tak ingin pacaran dulu dan menyendiri tanpa alasan yang jelas.
            Aku langsung membanting hpku di kasur, aku kecewa dengan semua kata-katanya. Dimanakah janji-janjinya yang dulu di ucapkan jangan pernah tinggalkan aku tapi nyatanya malah dia sendiri yang mengingkari itu, dia yang bilang tapi dia sendiri yang melakukannya. “ Dasar PHP kamu !!” teriakku dalam hati. Semenjak saat itulah aku sulit mempercayainya atau bahkan tidak sama sekali mempercayai semua kata-kata yang keluar dari mulutnya.
            Rasanya begitu sakiiit hati ini. Aku tak menyangka seseorang yang kuanggap sebagai malaikat yang begitu baik padaku ternyata tega membuatku seperti ini. membuatku ngedown banget. Di tengah kegalauanku aku hanya bisa berdoa kepada Allah semoga kelak dia juga bisa merasakan apa yang saat itu aku rasakan. Sampai sekarang pun ketika aku teringat dengan kejadian itu aku masih sulit untuk memaafkannya begitu saja.
            Setelah kepergiannya, hari-hariku menjadi semu tak ada semangat lagi dalam hidupku. Aku berusaha mati-matian untuk move on darinya melupakan semua gombalan yang nggak bermutu darinya. Tapi hasilnya pun tetap nihil, aku tak pernah bisa. Aku selalu saja gagal move on.
            Aku berusaha untuk bisa kembali lagi bersamanya, aku rela menunggu dan menolak i semua cowok yang menembakku hanya untuk dirinya, hatiku udah tertutup untuk dirinya saja tapi dia tak pernah menghiraukan semua usahaku, dia tak pernah peka dengan perasaanku, dia tak pernah bisa merespon sama sekali semua harapanku.
            Hampir 1 tahun aku terus-terusan nggak bisa move on darinya. Aku selalu curhat dengan sahabatku tentang perasaan yang sekarang aku alami. Aku galau berat tanpanya, mungkin ini terlalu berlebihan tapi entahlah rasanya aku belum rela atas apa yang telah dia lakukan kepadaku. Kalau akhirnya harus seperti ini kenapa dulu dia ingin bersamaku dan apakah maksud yang ada dibalik pikirannya itu. Apakah dia sengaja hanya ingin membuatku ngedown dan nilai UN ku jelek? Kalau itu dia sudah 100% sukses melakukannya.
            Katakan saja namanya Mr. I, dia orangnya baik banget, dialah yang selalu menghibur dan menyemangatiku ketika aku sedang ada masalah begitu juga aku yang selalu ada dan menyemangatinya selagi dia ada masalah. Dia juga masih termasuk temannya Mr. R satu kelas. Dia juga telah berusaha membantuku agar bisa bersatu lagi dengan Mr. R, tapi ternyata apa, usaha kami pun sia-sia.
            Dia sebenarnya nggak tega melihat sahabatnya seperti ini, aku yang dulu selalu ceria, usil, jail, bawel, selalu ada tingkah kocaknya yang buat orang lain tertawa karena kehumorisanku tapi sekarang jadi lebih pendiam dan sering galau sedih.
            Tak lama kemudian selang beberapa hari dia curhat sama aku kalau dia juga diputusin pacarnya tanpa alasan yang jelas juga. Aku jadi ikut sedih mendengar cerita darinya, aku jadi nggak tega ngeliatnya. Pasti saat ini dia lagi sedih banget karena aku juga tau gimana rasanya ditinggal pergi oleh seseorang yang sangat kita cintai begitu saja. Sakiiit banget rasanya...
            Aku pun berusaha untuk menghiburnya dan selalu menyemangatinya karena aku nggak pengen ngeliat sahabat terbaikku berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi kami yang senasib, sama-sama di PHP sama seseorang yang sangat kita cintai. Galau bersama, saling menguatkan satu sama lain. Suka duka tanggung bareng, saling mensupport satu sama lain karena itulah arti dari Persahabatan.
            Hari demi hari telah berganti, namun rupanya hatiku masih belum bisa melupakan seseorang yang pernah singgah dihatiku itu. Harus kuakui rasanya begitu sulit untuk mencoba melupakannya. Aku teringat kata-kata Mr. I , mungkin aku harus bisa membuka hati lagi untuk orang lain yang bisa mengisi hari-hariku penuh warna, bisa memberi semangat kehidupan baru, dan membuatku tersenyum bahagia. Entah siapa itu orangnya aku selalu berdoa semoga itulah yang terbaik buatku.
           Setelah aku selesai belajar kubuka hpku yang dari tadi terus berdering, rupanya sms dari teman-teman dan Mr. I, aku berharap ada sms dari Mr. R malam itu tapi ternyata tidak. Aku sedikit kecewa tapi yasudahlah, aku mencoba sms duluan kepadanya tapi setelah berjam-jam menunggu ternyata tak ada balasan darinya. Aku capek menunggu dia yang menghilang di telan bumi, akhirnya aku smsan saja sama temen-temen dan sahabatku.
Tapi hari sudah mulai larut dan semuanya udah pada tidur kecuali Mr. I yang tetap bersedia menemaniku hingga aku ngantuk, setelah lama bercanda tawa seperti biasa, tiba-tiba dia ingin bertanya sesuatu padaku. Aku pun bingung nggak biasa-biasanya nih anak kayak gini, sepertinya sih serius.
Karena aku anaknya gampang penasaran tapi ya nggak kepo-kepo amat juga ya aku tanyakan aja langsung ke orangnya emangnya ada apa dan mau tanya apa kok serius banget. Dia pun jujur dengan perasaannya, selama bersahabat denganku ternyata dia menaruh rasa kepadaku. Dia nembak aku, sebenarnya rasa itu sudah lama sekali dia pendam, bahkan semenjak aku masih pacaran sama Mr. R, entah aku sendiri juga tidak tau persisnya kapan yang jelas sudah lama sekali. Ku kira itu hanyalah bercanda saja karena dia juga sering bercanda seperti kayak gitu gombal-gombal nggak jelas lah, manggil-manggil nggak jelas lah atau apalah itu namanya.
Tapi dia meyakinkanku bahwa kali ini dia serius dan dia sungguh-sungguh mencintaiku jauh sebelum yang aku tahu. Sebenarnya dia pengen bilang hal ini udah dari dulu tapi dia nggak mungkin ngelakuin itu dulu karena waktunya belum tepat. Takutnya ntar dikira malah ngrebut pacar sahabat sendiri lagi. Dan sebenarnya ketika dia tahu kalau aku sudah putus dari sahabatnya dihatinya senang tapi ketika melihat aku yang galau berat waktu itu jadi nggak tega dan ikhlas membantu aku dan Mr. R agar bisa bersatu lagi, itu semua dia lakukan agar aku bisa bahagia.
Aku kaget banget mendengar penjelasannya itu, aku nggak percaya dia bisa menutupi semua ini dariku sampai aku tak menyadarinya atau karena aku yang terlalu sedih memikirkan Mr. R hingga aku tak menyadarinya. Aku yang tadinya udah ngantuk berat mataku tinggal 5 watt lagi sekarang jadi langsung ilang entah kemana perginya.
Aku bingung banget malam itu jujur sebenarnya aku nggak pernah ada rasa apa-apa sama dia. Aku hanya menganggap dia sahabat terbaikku atau bahkan sudah seperti saudaraku sendiri. Aku jujur tenang semuanya, tentang perasaanku sama dia yang nggak lebih dari sahabat. Aku takut mengecewakannya, aku nggak mau menyakiti perasaan sahabat terbaikku sendiri, bahkan lebih dari kekasih. Aku sudah menyayanginya seperti saudaraku sendiri.
Karena dia memohon seperti itu, aku jadi tidak tega dengannya, akhirnya aku menerimanya meskipun sebenarnya aku belum bisa move on dengan temannya. Dia bilang bersedia membantuku untuk melupakan mr. R dan berusaha mencintainya dengan sepenuh hati. Singkat cerita akhirnya kami pun resmi pacaran.
Besoknya aku memang ada janji sepulang sekolah mau pinjem catridernya. Dia memintaku untuk sehari saja tidak naik sepeda dulu karena dia ngebet banget pengen njemput aku pulang, awalnya aku takut tapi karena dia terus-terusan membujukku akhirnya aku bersedia. Karena aku pengen dia bahagia yaudahlah aku turutin aja apa maunya dia, asal dia bahagia aku juga bahagia kok.
Nah, pas pulang sekolah kukira langsung pulang eh ternyata malah diajak mampir ke mitos dulu. Sebenarnya aku mau nolak, tapi lagi nggak ada alasan juga, mau bilang krismon eh kemaren kan tanggal 1 jadi ya nggak mungkin lah, yah jadi aku nurut aja deh apa maunya makhluk yang satu ini, daripada nanti catridernya kagak jadi.
Di tengah-tengah asiknya menikmati minuman eh dianya malah nembak lagi secara langsung, aku kaget lah sampek tersedak untung aja kagak sampek mati. Bener-bener yah ni orang pengen nyekek lehernya daritadi cerewet banget ngoceh melulu kayak burung beo. Eh dianya kagak terima dan langsung ngacak-ngacak krudungku dan alhasil kita pun berantem kayak tom and jerry deh pokoknya.
Nggak kerasa waktu udah nunjukin pukul 4 sore, aku pun bergegas segera mengajak dia pulang, kalo nggak mau ya seret aja. Duh sadis bener aku ini. xixixixixiii....
Takutnya kalau aku nggak segera pulang, nanti sampek rumah langsung kena semprot ortu. Sebenarnya sih dia nggak pengen pulang dulu, katanya masih sebentar kurang lama, padahal udah 2 jam loh. Emangnya tuh anak pengen nginep disini apa.
            Tobat deh mimpi apaan ya aku semalam sampek punya pacar kayak gini. Setelah sampek dari rumah kulihat ekspresinya girang banget akhirnya dia tau rumahku juga. Haha... dasar nih bocah udah jelas-jelas dulu pernah kukasih tau alamatnya. Kalau mau main ya silahkan tapi nunggu pas hari raya aja ya eh ..
            Besoknya dia bilang pengen nganter aku berangkat sekolah sama pulangnya. Dalam hati sejak kapan punya hobi baru ngojek, wkwkwkwk. Kirain bercanda eh ternyata beneran. Waduh nekat juga nih anak. Mati deh aku, harus bikin alasan apaan nih seumur hidup baru kali ini deh dianter jemput ma cowok. Hampir aja jantungku mau copot dibuatnya
            Ntar kalau pulang-pulang langsung di introgasi terus dicincang ma ortuku gimana coba. Untung aja beliau percaya, fiuh.. bisa nafas lagi deh sekarang.
            Dengan berjalannya waktu, lama-lama akhirnya aku bisa melupakan Mr. R dan mulai belajar mencintai Mr. I dengan sepenuh hati. Semakin hari semakin tambah rasa cintaku padanya. Entah darimana asalnya dan bagaimana ini semua bisa terjadi. Kata-katanya dapat meluluhkan hatiku dan membuatku semakin mencintainya. Dan sampai sekarang akhirnya aku bisa lulus 100% untuk move on dari mr. R dan mencintai mr. I dengan sepenuh hati.
            Aku sangat bahagia, aku menceritakan semua ini kepada Mr. I, dan dia pun tampaknya bahagia sekali. Malahan rasa cintaku kepada mr. I jauh lebih besar daripada rasa cintaku kepada Mr. R. Dan sejak saat itulah ketika aku mulai mencintainya aku mulai takut kehilangannya. Aku berharap kepada yang di atas semoga kita bisa terus bersama untuk selamanya. Karena dialah yang terbaik untukku.
            Aku sangat bersyukur karena Allah telah memberiku sahabat terbaik sekaligus kekasih terbaik seperti dia. Di dalam setiap doaku tak lupa selalu menyebut namanya semoga Allah selalu melindungi dan menjaganya untukku. Aku janji akan selalu menemaninya, selalu ada untuknya, berusaha untuk selalu setia kepadanya, dan berusaha untuk selalu membuat dia selalu tersenyum bahagia dan selalu menjadi yang terbaik buat dia J

6 komentar:

  1. ciyeee kak laila itu cerita apa kisah nyata? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya bisa jadi cerita bisa jadi kisah nyata juga :D
      wkwkwk :v tp sbenernya ceritanya masih panjang, cuma aku singkat aja. soalnya males ngetiknya heheh :D
      ngomong" ini siapa ya? kok pake anonim segala ? :o

      Hapus
  2. bagus dek ceitanya :)
    lanjutkan! terus berkarya ya adek Laila :)

    BalasHapus
  3. Kisahnya hampir sama kayak aqu.....

    BalasHapus